Tulisan 4
STRESS
Ø Arti
Penting Stress
Pengertian
Stress
Pengertian stress secara harfiah adalah
keras. Kata stress berasal dari bahasa latin yakni Stingere yang mengalami
modifikasi berkelanjutan dari straise, strest, stresce dan kemudian stress. Di
abad ke-17, kata stress diartikan sebagai sebuah kesukaran, kesusahan,
kesulitan dan atau penderitaan. Akan tetapi, menariknya pada abad ke-18 kata
stress beralih pada pemaknaan yang menunjukkan kekuatan, tekanan, ketegangan,
ataukah usaha yang berpusat pada suatu benda dan juga (kekuatan mental)
manusia.
stres
adalah kesulitan-kesulitan yang dialami manusia
berdasarkan pengalaman, dan yang muncul dari kesadarannya akan ancaman-ancaman
yang dihadapinya. Stres sangat berkaitan dengan kejadian yang dialami
sehari-hari. Hidup Anda dalam keseharian akan penuh dengan berbagai stres. Baik
yang muncul dari rumah tangga, jalanan, problem keuangan dan pekerjaan rutin
sebagai hasil interaksi Anda dengan rekan-rekan kerja yang berbeda pendidikan, situasi, kondisi,
pengalaman, kecenderungan, kecerdasan, etika dan prioritas mereka.
Efek-Efek Stress
Efek Umum Stress
|
Pada Tubuh
|
Pada Perasaan
|
Pada Perilaku
|
·
Sakit kepala
·
Ketegangan atau nyeri otot
·
Nyeri dada
·
Kelelahan
·
Perubahan dalam gairah seks
·
Gangguan perut
·
Masalah
Tidur
|
· Kecemasan
Gelisah
· Kurangnya motivasi atau
fokus
· Lekas marah
· Kesedihan atau depresi
|
· Kurang nafsu makan atau malah
makan berlebihan
· Kemarahan yang meledak ledak
· Penyalahgunaan obat atau
alkohol
· Penarikan sosial
·
Merokok
|
General Adaptation Syndrom
Seorang peneliti bernama Hans Selye mengungkapkan bahwa tubuh
bereaksi pada stress dengan cara yang sama seperti tubuh berekasi pada
infeksi atau luka.Tubuh memobilisasi diri untuk melakikam pertahanan dari
ancaman dengan melakukan 3 tahap yang disebut dnegan General Adaptation
Syndrome.
1. Alarm reaction,Dalam tahap ini, yang bekerja adalah saraf
simpatetik.Ketika terjadi stress,perubahan fisiologis seperti peningkatan
detak jantung dan tekanan darah,pengalihan darah dari pencernaan ke otot,peningkatan pernafasan,dll,
memberi suatu alarm seperti pegal,mual,pusing,dan rasa sakit lainnya.Di
tahap ini, agak sulit dibedakan antara alarm yang diberikan tubuh sebagai
tanda individu terserang penyakit atau sedang stress.
2. Resistance
stage, selama tahap kedua,tubuh telah sepenuhnya memobilisasi pertahanan
terhadap stress.Namun, jika muncul sumber stress baru,tubuh akan kurang
mampu lagi untuk mengatasinya.Bila stress berlanjut,daya tahan tubuh akan
habis sehingga mengarah pada tahap yang ketiga.
3. Exhaustion
stage, bila stress tidak berhenti, tubuh akan kelelahan dan pertahanan pun
akan melemah.Kematian dapat terjadi pada tahap ini. Namun, stress sangat jarang
menimbulkan kematian, tapi mampu mengacaukan fungsi-fungsi tubuh.
Factor
Individual dan Sosial : Penyebab Stress
1.FaktorLingkungan
Ada beberapa faktor yang mendukung faktor lingkungan. Yaitu:
1. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan
ketidakpastian ekonomi. Bila perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi
semakin mencemaskan kesejahteraan mereka.
2. Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak
menentu seperti yang terjadi di Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari
berbagai kalangan yang tidak puas dengan keadaan mereka. Kejadian semacam ini
dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena ada
yang berdemo atau mogoknya angkutan umum dan membuat para karyawan terlambat
masuk kerja.
3. Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang
pesat, maka hotel pun menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang
membuat karyawan harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu.
4. Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan
lingkungan yang semakin meningkat dalam abad ke 21, seperti dalam peristiwa
penabrakan gedung WTC oleh para teroris, menyebabkan orang-orang Amerika merasa
terancam keamanannya dan merasa stres.
2. Faktor Organisasi
Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat
menimbulkan stres. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan
tugas dalam kurun waktu terbatas, beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan
tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Dari beberapa contoh
diatas, penulis mengkategorikannya menjadi beberapa faktor dimana contoh-contoh
itu terkandung di dalamnya. Yaitu:
1. Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan
tuntutan atau tekanan untuk menunaikan tugasnya secara baik dan benar.
2. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang
diberikan pada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam
organisasi itu.
Konflik peran menciptakan harapan-harapan yang barangkali
sulit dirujukkan atau dipuaskan. Kelebihan peran terjadi bila karyawan
diharapkan untuk melakukan lebih daripada yang dimungkinkan oleh waktu.
Ambiguitas peran tercipta bila harapan peran tidak dipahami dengan jelas dan
karyawan tidak pasti mengenai apa yang harus dikerjakan.
3. Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan
oleh karyawan lain.
Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan
antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, khususnya di
antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
4. Struktur Organisasi menentukan tingkat diferensiasi
dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan dan dimana keputusan itu
diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang berdampak pada karyawan merupakan potensi sumber stres.
3. Faktor Individu
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama
faktor-faktor persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik
kepribadian bawaan.
1. Faktor persoalan keluarga. Survei nasional secara
konsisten menunjukkan bahwa orang menganggap bahwa hubungan pribadi dan
keluarga sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya
hubungan dan kesulitan disiplin anak-anak merupakan contoh masalah hubungan
yang menciptakan stres bagi karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
2. Masalah Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak
dapat mengelola sumber daya keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan
pribadi yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian
mereka dalam bekerja.
3. Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor individu yang
penting mempengaruhi stres adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya
gejala stres yang diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam
kepribadian orang.
Ø Tipe
Stress Psikologis
1.
Tekanan
Tekanan berlaku apabila
unsur-unsur yang mendesak atau menekan melebihi keupayaan kita untuk
menanganinya. Tekanan yang sederhana boleh menjadi suatu bentuk dorongan yang
kuat. Ia dapat menolong tubuh dan minda kita untuk bekerja dengan baik dan
menyumbang kepada kesihatan mental. Cara kita menangani tekanan yang dihadapi
amat penting dalam menentukan kesihatan mental dan fisikal.
Tanda-tanda Awal
- Degupan jantung yang cepat
- Rasa hilang kawalan atau
ditenggelami oleh peristiwa yang berlaku
- Banyak berpeluh
- Risau dan bimbang
- Terasa loya Gagal menumpukan
perhatian atau membuat keputusan
- Bernafas kencang
- Rasa tidak sihat
- Cirit birit dan terasa hendak
membuang air kecil
- Sukar untuk tidur
- Kaki dan tangan terasa sejuk
- Keinginan seks menurun
- Selera makan berubah
- Terasa amat letih
2.
Frustasi
Frustrasi, dari
bahasa Latin frustratio,
adalah perasaan
kecewa
atau
jengkel
akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Semakin penting tujuannya, semakin
besar frustrasi dirasakan. Rasa frustrasi bisa menjurus ke
stress. Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal)
atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Sumber yang
berasal dari dalam termasuk kekurangan diri sendiri seperti kurangnya rasa
percaya
diri atau ketakutan pada situasi
sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
Konflik juga dapat menjadi sumber internal
dari frustrasi saat seseorang mempunyai beberapa tujuan yang saling
berinterferensi satu sama lain. Penyebab eksternal dari frustrasi mencakup
kondisi-kondisi di luar diri seperti jalan yang macet, tidak punya uang, atau
tidak kunjung mendapatkan jodoh
3.
Konflik
Konflik berasal dari kata kerja
Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
dalam suatu
interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut
diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat
istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri
individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam
setiap
masyarakat dan tidak satu masyarakat pun
yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok
masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Kecemasan
kecemasan merupakan suatu respon
dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti perasaan gelisah,
khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dari emosi seseorang
karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang sifatnya
subjektif dan timbul karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan
tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan jelas apa
yang menyebabkan ia mengalami kecemasan.
Ø Symptom
Penjelasan Reducing Response terhadap stress
Dalam mengatasi stres, anda
dapat memiliki berbagai pilihan aktivitas, misalnya mengambil cuti
beberapa saat dan menghabiskan liburan bersama keluarga, meditasi, yoga,
berolahraga atau melakukan hobi yang lain.
Salah satu cara terbaru yang ditemukan oleh para
ahli dalam mengatasi stres adalah dengan tertawa. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh para ahli, orang dewasa lebih sedikit tertawa dibandingkan
dengan anak-anak. Anak-anak dapat tertawa sebanyak 400 kali dalam satu hari,
sedangkan orang dewasa hanya 15 kali. Mengapa kita jarang sekali tertawa
padahal tertawa bukanlah suatu hal yang sulit? Orang dewasa jarang tertawa
mungkin disebabkan karena masalah yang dihadapi semakin banyak, sehingga
menimbulkan stres. Selain itu, media massa yang ada lebih banyak menyediakan
berita mengenai hal-hal yang buruk. Kematian, pembunuhan, perceraian,
sepertinya menjadi makanan kita sehari-hari. Tak heran, kita lebih sedikit
tertawa dibandingkan dengan anak-anak. Oleh karena itu, marilah kita lebih
mengenal keuntungan yang muncul jika anda tertawa. :
Mekanisme pertahanan diri Dalam aliran
psikoanalisis dari
Sigmund Freud, mekanisme pertahanan ego adalah strategi
psikologis yang dilakukan seseorang,
sekelompok orang, atau bahkan suatu bangsa untuk berhadapan dengan kenyataan
dan mempertahankan citra-diri. Mekanisme tersebut menjadi patologis bila
penggunaannya secara terus menerus membuat seseorang berperilaku maladaptif sehingga
kesehatan
fisik dan/atau
mental
orang itu turut terpengaruhi. Kegunaan mekanisme pertahan ego adalah untuk
melindungi pikiran/diri/ego dari kecemasan, sanksi
sosial atau untuk menjadi tempat "mengungsi"
dari situasi yang tidak sanggup untuk dihadapi.
Strategi Coping untuk Mengatasi
Stress
Secara umum, terdapat dua cara untuk mengatasi stres ,
yaitu problem focus dan emotion focus
- Problem focus, adalah cara mengatasi stres dengan
memfokuskan diri pada masalah atau sumber stres . Cara ini dapat di
lakukan jika masalah yang dialami bersifat controllable. Contohnya, anda
mengalami kesulitan dalam mengikuti suatu mata kuliah tertentu. Anda juga
khawatir apabila mata kuliah ini akan menurunkan indeks prestasi. Maka hal
yang dapat anda lakukan (berdasarkan problem focus) adalah tidak mengikuti
dan membatalkan mata kuliah tersebut.
- Cara yang kedua adalah emotion focus,
dimana mengatasi stres dengan cara memfokuskan diri dengan emosi yang
dialami. Cara ini biasanya dilakukan ketika menghadapi masalah yang
bersifat uncontrollable (tidak dapat dikontrol). Contohnya ketika
merasa stres akibat kehilangan saudara karena bencana tsunami, hal
yang dapat dilakukan misalnya berdoa agar diberikan kekuatan oleh Tuhan
dalam menghadapi masalah ini.
Ø Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress
Problem solving adalah
suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan
berdasarkan data dan
informasi yang akurat, sehingga dapat
diambil kesimpulan yang tepat dan cermat) Problem solving yaitu suatu
pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian
dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application
selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah
tersebut. http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-problem-solving.html
Bagaimana Meningkatkan Toleransi Stres dan Pendekatan Berorientasi pada
Tugas
Ada umumnya, pelaksanaan tugas
selalu mengandung permasalahan dan tantangan. Masalah dan tantangan ini
seringkali menimbulkan stres yang bisa mengganggu pencapaian tujuan.
Stres adalah suatu kondisi tegangan (tension) baik secara faal maupun
psikologis yang diakibatkan oleh tuntutan dari lingkungan yang dipersepsi sebagai
ancaman. Stres merupakan bagian dari kondisi manusiawi.
Dalam batas tertentu, stres membantu kita agar tetap termotivasi (eustres).
Tetapi kadang-kadang kita terlalu banyak mendapatkan stres sehingga menurunkan
kualitas kinerja kita (distres). Oleh karena itu, kita perlu memiliki
kemampuan mengelola stres. Untuk bisa mengelola stres, maka
langkah yang harus kita lakukan adalah: mengenali gejala-gejala stres,
memahami faktor-faktor penyebab stres, dan melatih diri melakukan mekanisme
penanganannya (coping mechanism).
Sumber :