Pengorganisasian yaitu dimana manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja oerganisasi tertentu. Kerja kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi.
B. Definisi Struktur Organisasian
Struktur organisasi merupakan desain organisasi di mana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, trutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan.
C. Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen
Struktur Formal yaitu kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja
yang rasional.
Struktur Informal yaitu kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
D. Manfaat Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
Manfaat struktur fungsional :
komunikasi dan jaringan keputusannya sederhana
menyederhanakan pelatihan spesialis fungsional
mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
Manfaat struktur divisional
mempermudah koordinasi antar fungsi
membuka kesempatan karir
menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
E. Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
Kerugian Struktur Fungsional
menyebabkan spesialisasi yang sempit
mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan antar fungsi
membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas
Kerugian Struktur Divisional
sangat potensial untuk ketidak konsekuenan antar divisi
biayanya relatif tinggi
mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialis fungsional
Sumber :
Tisnawati Sule, Ernie., Saefullah, Kurniawan.(2005). Pengantar Manajemen.Jakarta: Kencana.
Hari Purnomo, Setiawan., Zulkieflimansyah.(1996). Manajemen Strategi.Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Zarkasi, Muslichah.(1997). Psikologi Manajemen.Jakarta:Erlangga
Der Schroeff, Van., H.Makaliwe, Willem.(1983). Manajemen dan Organisasi Perusahaan.Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin
Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai seluruh proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menetukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
B. Langkah-Langkah dalam Menyusun Perencanaan
Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting, yaitu tujuan (goals) dan rencana (plan)
Tujuan (goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkam dapat diraih atau dicapai oleh individu, kelompok atau seluruh organisasi.
Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan bagaiman tujuan akan dicapai dan bagaiman sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan. Sebagai seorang manajer perencanaan, tujuan dan rencana adalah sesuatu yang harus dirumuskan olehnya.
C. Manfaat Perencanaan
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa ada 4 manfaat dari perencanaan, yaitu :
Perencanaan sebagai pengarah
Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian
Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
D. Jenis Perencanaan dalam Organisasi
Perencanaan memiliki beberapa jenis dilihat dari berbagai segi yang terkait, yaitu :
Dari segi keluasaan dan waktu (breadth and time frame)
Dari segi kejelasan (specificity)
Frekuensi penggunaan (frequency of use)
Sumber :
Tisnawati Sule, Ernie., Saefullah, Kurniawan.(2005). Pengantar Manajemen.Jakarta: Kencana.
Hari Purnomo, Setiawan., Zulkieflimansyah.(1996). Manajemen Strategi.Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Zarkasi, Muslichah.(1997). Psikologi Manajemen.Jakarta:Erlangga
Der Schroeff, Van., H.Makaliwe, Willem.(1983). Manajemen dan Organisasi Perusahaan.Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin
Manajemen merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat :
Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya.
Adanya proses bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
B. Apa itu Kepemimpinan ?
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Dalam bahasa sehari-hari kita mengambil makna istilah sehat wal
afiat sebagai keadaan yang optimal, stabil jiwa dan fisiknya (raga). Kata
sehat ini sendiri adalah makna dari bahasa arab yang diambil untuk
diterjemahkan sebagai kata bahasa indonesia. Sehat mendekat dengan istilah
fungsi, sedangkan afiat mendekat pada kesesuaian dari fungsi tersebut. Kaki
yang sehat adalah kaki yang digunakan untuk berjalan ketempat-tempat yang baik
dan semestinya. Sedangakan kaki yang afiat adalah kaki yang tidak digunakan
untuk berjalan ke tempat yang dilarang seperti tempat maksiat.
Pengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan
yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan. Setiap manusia pasti menginginkan dirinya dalam kondisi yang
sehat karena seperti kata pepatah "di dalam tubuh yang sehat, terdapat
jiwa yang kuat" dengan kata lain berarti dalam kondisi sehat setiap
manusia dapat melakukan aktivitas tanpa ada hambatan dalam tubuhnya.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kesehatan manusia, misalnya lingkungan yang kotor, konsumsi makanan yang kurang
baik, pola hidup yang tidak sehat dan lain sebagainya.
Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut
dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut :
Kesehatan
Fisik
Kesehatan
Sosial
Kesehatan
Mental
Kesehatan
dari Aspek Ekonomi
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene,
kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti kejiwaan. kata mental
memiliki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa Latin yang
berarti Psikis atau jiwa, jadi dapat disimpulkan bahwa hygiene berarti mental
yang sehat atau kesehatan mental.
kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan
dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis.Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh
keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien
sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Pendekatan Kesehatan Mental
Orkentasi Klasik
Orientasi klasik ini banyak digunakan
dalam dunia kedokteran, termasuk psikiatri. Menurut pandangan orientasi klasik,
individu yang sehat adalah individu yang tidak mempunyai keluhan tertentu,
seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri, atau perasaan tak berguna,
yang semuanya menimbulkan perasaan “sakit” atau “perasaan tak sehat”, serta
mengganggu efisiensi dan efektifitas kegiatan sehari-hari. Individu yang sehat
adalah individu yang tidak mempunyai keluhan secara fisik dan mental. Sehat
fisik merujuk pada tidak adanya keluhan secara fisik, dan sehat mental merujuk
pada tidak adanya keluhan secara mental.
Seseorang dianggap sehat bila ia tidak mempunyai kelakuan
tertentu, seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasan tak
berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan sakit atau
rasa taksehat serta mengganggu efisiensi kegiatan
sehari-hari. Aktivitas klasik ini banyak dianut di lingkungan kedokteran.Orientasi
ini berkembang untuk mengatasi kelemahan dari “orientasi klasik” yang
menganggap seseorang “sehat” bila ia tidak mempunyai keluhan tertentu.
Orientasi klasik banyak digunakan dalam psikiatri .
Orientasi Penyesuaian
diri
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni
pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan depresi,
dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang
efisien. Orientasi Penyesuaian Diri yaitu apabila seorang dianggap sehat secara
psikologis bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan
orang-orang lain serta lingkungan sekitarnya. Jadi setiap manusia pasti
mengalami yang namanya penyesuaian diri dimana orang tersebut harus
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dimana ia berada dengan orang-orang yang
berbeda.
Orientasi Pengembangan
Potensi
Seseorang dikatakan mencapai tarap kesehatan jiwa, bila ia
mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia
bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri. Ketiga orientasi ini menurut
Sadli dapat dijadikan ukuran kesehatan jiwa.
Istilah yang digunakan untuk menyebut kesehatan mental
berbeda-beda, kriteria yang dibuat pun tidak sama secara tekstual, meskipun
memiliki maksud yang sama. Dapat disebut di sini, Maslow menyebut kondisi
optimum itu dengan self-actualization, Rogers menyebutnya dengan fully
functioning, Allport memberi nama dengan mature personality,
dan banyak yang menyebut dengan mental health.
Tulisan
2
Teori
Kepribadian Sehat
Aliran Psikoanalisa
Aliran
psikoanalisa : mengabaikan potensi – potensi yang ada pada diri manusia, melihat
dari sisi negatif individu, alam bawah sadar, mimpi dan masa lalu.Psikoanalisis
adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freuddan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis
manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856
dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Pada mulanya istilah
psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga
"psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud sama artinya.
Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan
menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis
dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka.
Aliran Behavioristik
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan
oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus
merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran
revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam.
Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis
jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis
(yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak).
Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak
nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang
perilaku yang nyata.
Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja
yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula
bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa.
Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan
sekitarnya. Aliran
behaviorisme mengabaikan potensi – potensi yang ada pada diri manusia, menusia
di perlakukan sebagai mesin yang artinya manusia sebagai satu sistem kompleks
yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai hukum.
Aliran Humanistik
Aliran humanistik
mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an dan 1960-an.
Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti
Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950 an sebagai
reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit
memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia
dalam pengembangan teori psikologis.
Aliran humanistik tidak
mengabaikan potensi – potensi yang ada pada diri manusia, percaya pada kodrat
individu, artinya individu pasti dapat dan harus mengatasi masa lampau atau
psikoanalisis, secara kodrat biologis dan lingkungan.
Tulisan
3
Penyesuaian
Diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian Diri
Penyesuaian
diri merupakan suatu konstruksi/bangunan psikologi yang luas dan komplek,
serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan
luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan perkataan lain,
masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu dalam
interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar dirinya (Desmita, 2009:191).
Karakter
penyesuaian diri dapat dibedakan menjadi penyesuaian diri positif (normal) dan
penyesuaian diri negatif (abnormal).
Individu
yang mampu melakukan penyesuaian diri positif diantaranya :
mampu dalam belajar
menghargai pengalaman
tidak menunjukan adanya ketegangan
emosional
tidak menunjukan adanya frustasi pribadi
Individu
yang melakukan penyesuaian diri negatif diantaranya :
menghadapi masalah secara langsung
penyesuaian dengan melakukan eksplorasi
penyesuaian dengan belajar
Aspek-aspek
Penyesuaian Diri Menurut Fromm dan Gilmore (dalam Desmita, 2009:195) ada
empat aspek kepribadian dalam penyesuaian diri yang sehat antara lain :
Kematangan emosional
Kematangan intelektual
Kematangan sosial
Tanggung jawab
Bentuk-bentuk penyesuaian diri :
Adaptive
Adjustive
Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan yang terjadi
dalam diri seseorang itu karena adanya faktor lingkungan. Saat berinteraksi
dengan orang lain dalam suatu lingkungan secara tidak langsung orang itu sedang
menumbuhkan jati diri dalam dirinya. Ada juga faktor lain seperti keluarga
sosial budaya dimana ia berada dan masing-masing faktor memiliki cara sendiri
dalam pertumbuhan personal seseorang.
Tulisan 4
STRESS
Arti Penting Stress
Pengertian Stress
Pengertian stress secara harfiah adalah
keras. Kata stress berasal dari bahasa latin yakni Stingere yang mengalami
modifikasi berkelanjutan dari straise, strest, stresce dan kemudian stress. Di
abad ke-17, kata stress diartikan sebagai sebuah kesukaran, kesusahan,
kesulitan dan atau penderitaan. Akan tetapi, menariknya pada abad ke-18 kata
stress beralih pada pemaknaan yang menunjukkan kekuatan, tekanan, ketegangan,
ataukah usaha yang berpusat pada suatu benda dan juga (kekuatan mental)
manusia.
stres adalah kesulitan-kesulitan yang dialami
manusia berdasarkan pengalaman, dan yang muncul dari kesadarannya akan
ancaman-ancaman yang dihadapinya. Stres sangat berkaitan dengan kejadian yang
dialami sehari-hari. Hidup Anda dalam keseharian akan penuh dengan berbagai
stres. Baik yang muncul dari rumah tangga, jalanan, problem keuangan dan
pekerjaan rutin sebagai hasil interaksi Anda dengan rekan-rekan kerja yang
berbeda pendidikan, situasi, kondisi, pengalaman, kecenderungan, kecerdasan,
etika dan prioritas mereka.
Efek-Efek Stress
Efek Umum Stress
Pada Tubuh
Pada Perasaan
Pada Perilaku
·
Sakit kepala
·
Ketegangan atau nyeri otot
·
Nyeri dada
·
Kelelahan
·
Perubahan dalam gairah seks
·
Gangguan perut
·
Masalah Tidur
·
Kecemasan
Gelisah
·
Kurangnya motivasi atau fokus
·
Lekas marah
·
Kesedihan atau depresi
·
Kurang nafsu makan atau malah makan berlebihan
·
Kemarahan yang meledak ledak
·
Penyalahgunaan obat atau alkohol
·
Penarikan sosial
·
Merokok
General Adaptation Syndrom
Seorang peneliti bernama Hans Selye
mengungkapkan bahwa tubuh bereaksi pada stress dengan cara yang sama
seperti tubuh berekasi pada infeksi atau luka.Tubuh memobilisasi diri untuk
melakikam pertahanan dari ancaman dengan melakukan 3 tahap yang disebut
dnegan General Adaptation Syndrome.
1.
Alarm reaction, Dalam tahap ini, yang
bekerja adalah saraf simpatetik. Ketika terjadi stress, perubahan
fisiologis seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah,pengalihan
darah dari pencernaan ke otot, peningkatan pernafasan,dll, memberi suatu
alarm seperti pegal, mual, pusing, dan rasa sakit lainnya. Di tahap ini,
agak sulit dibedakan antara alarm yang diberikan tubuh sebagai tanda
individu terserang penyakit atau sedang stress.
2.
Resistance stage, selama tahap kedua, tubuh telah sepenuhnya
memobilisasi pertahanan terhadap stress.Namun, jika muncul sumber stress
baru,tubuh akan kurang mampu lagi untuk mengatasinya.Bila stress
berlanjut,daya tahan tubuh akan habis sehingga mengarah pada tahap yang
ketiga. Exhaustion stage, bila stress tidak berhenti, tubuh akan kelelahan
dan pertahanan pun akan melemah.Kematian dapat terjadi pada tahap ini.
Namun, stress sangat jarang menimbulkan kematian, tapi mampu mengacaukan
fungsi-fungsi tubuh.
Factor Individual dan Sosial : Penyebab
Stress
1.Faktor Lingkungan
Ada beberapa faktor yang mendukung faktor
lingkungan. Yaitu:
1. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila
perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan
kesejahteraan mereka.
2. Ketidakpastian politik. Situasi politik
yang tidak menentu seperti yang terjadi di Indonesia, banyak sekali demonstrasi
dari berbagai kalangan yang tidak puas dengan keadaan mereka. Kejadian semacam
ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena ada
yang berdemo atau mogoknya angkutan umum dan membuat para karyawan terlambat
masuk kerja.
3. Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan
teknologi yang pesat, maka hotel pun menambah peralatan baru atau membuat
sistem baru. Yang membuat karyawan harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan
diri dengan itu.
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi
karyawan terutama faktor-faktor persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan
karakteristik kepribadian bawaan.
2. Faktor Individu
1. Faktor persoalan
keluarga. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang menganggap
bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang sangat berharga.
Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin anak-anak
merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres bagi karyawan dan
terbawa ke tempat kerja.
2. Masalah Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber
daya keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat
menciptakan stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam bekerja.
3. Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor individu yang penting mempengaruhi
stres adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala stres yang
diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian orang.
Tipe Stress Psikologis
1.Tekanan
Tekanan berlaku apabila unsur-unsur yang
mendesak atau menekan melebihi keupayaan kita untuk menanganinya. Tekanan yang
sederhana boleh menjadi suatu bentuk dorongan yang kuat. Ia dapat menolong
tubuh dan minda kita untuk bekerja dengan baik dan menyumbang kepada kesihatan
mental. Cara kita menangani tekanan yang dihadapi amat penting dalam menentukan
kesihatan mental dan fisikal.
Tanda-tanda Awal
Degupan jantung yang cepat
Rasa hilang kawalan atau ditenggelami
oleh peristiwa yang berlaku
Banyak berpeluh
Risau dan bimbang
Terasa loya Gagal menumpukan perhatian
atau membuat keputusan
Bernafas kencang
Rasa tidak sihat
Cirit birit dan terasa hendak membuang
air kecil
Sukar untuk tidur
Kaki dan tangan terasa sejuk
Keinginan seks menurun
Selera makan berubah
Terasa amat letih
2 2. Frustasi
Frustrasi, dari bahasa
Latinfrustratio, adalah perasaan kecewa atau jengkel akibat terhalang dalam
pencapaian tujuan. Semakin penting tujuannya, semakin besar frustrasi
dirasakan. Rasa frustrasi bisa menjurus ke stress. Frustrasi
dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang
yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri
sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan
pada situasi sosial
yang menghalangi pencapaian tujuan. Konflik juga
dapat menjadi sumber internal dari frustrasi saat seseorang mempunyai beberapa
tujuan yang saling berinterferensi satu sama lain. Penyebab eksternal dari
frustrasi mencakup kondisi-kondisi di luar diri seperti jalan yang macet, tidak
punya uang, atau tidak kunjung mendapatkan jodoh
3. Konflik
Konflik berasal dari kata
kerja Latinconfigere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
4. Kecemasan
kecemasan merupakan suatu respon dari
pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti perasaan gelisah,
khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dari emosi seseorang
karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang sifatnya
subjektif dan timbul karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan
tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan jelas apa
yang menyebabkan ia mengalami kecemasan.
Symptom
Penjelasan Reducing Response terhadap stress
Dalam mengatasi stres, anda dapat memiliki
berbagai pilihan aktivitas, misalnya mengambil cuti beberapa saat dan
menghabiskan liburan bersama keluarga, meditasi, yoga, berolahraga atau
melakukan hobi yang lain.
Salah
satu cara terbaru yang ditemukan oleh para ahli dalam mengatasi stres adalah
dengan tertawa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, orang dewasa
lebih sedikit tertawa dibandingkan dengan anak-anak. Anak-anak dapat tertawa
sebanyak 400 kali dalam satu hari, sedangkan orang dewasa hanya 15 kali.
Mengapa kita jarang sekali tertawa padahal tertawa bukanlah suatu hal yang
sulit? Orang dewasa jarang tertawa mungkin disebabkan karena masalah yang
dihadapi semakin banyak, sehingga menimbulkan stres. Selain itu, media massa
yang ada lebih banyak menyediakan berita mengenai hal-hal yang buruk. Kematian,
pembunuhan, perceraian, sepertinya menjadi makanan kita sehari-hari. Tak heran,
kita lebih sedikit tertawa dibandingkan dengan anak-anak. Oleh karena itu,
marilah kita lebih mengenal keuntungan yang muncul jika anda tertawa
Mekanisme pertahanan diri
Dalam aliran psikoanalisis
dari Sigmund
Freud, mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis
yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau bahkan suatu bangsa untuk
berhadapan dengan kenyataan dan mempertahankan citra-diri. Mekanisme tersebut
menjadi patologis bila penggunaannya secara terus menerus membuat seseorang
berperilaku maladaptif sehingga kesehatan fisik dan/atau mental orang itu turut
terpengaruhi. Kegunaan mekanisme pertahan ego adalah untuk melindungi
pikiran/diri/ego dari kecemasan, sanksi sosial atau untuk
menjadi tempat "mengungsi" dari situasi yang tidak sanggup untuk
dihadapi.
Strategi
Coping untuk Mengatasi Stress
Secara
umum, terdapat dua cara untuk mengatasi stres , yaitu problem focus dan
emotion focus
Problem focus, adalah cara mengatasi
stres dengan memfokuskan diri pada masalah atau sumber stres . Cara ini
dapat di lakukan jika masalah yang dialami bersifat controllable.
Contohnya, anda mengalami kesulitan dalam mengikuti suatu mata kuliah
tertentu. Anda juga khawatir apabila mata kuliah ini akan menurunkan
indeks prestasi. Maka hal yang dapat anda lakukan (berdasarkan problem
focus) adalah tidak mengikuti dan membatalkan mata kuliah tersebut.
Cara yang kedua adalah emotion
focus, dimana mengatasi stres dengan cara memfokuskan diri dengan
emosi yang dialami. Cara ini biasanya dilakukan ketika menghadapi masalah
yang bersifat uncontrollable (tidak dapat dikontrol). Contohnya ketika
merasa stres akibat kehilangan saudara karena bencana tsunami, hal
yang dapat dilakukan misalnya berdoa agar diberikan kekuatan oleh Tuhan
dalam menghadapi masalah ini.
Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress
Problem solvingadalah suatu proses
mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data
dan informasi
yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat) Problem
solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap
syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai
tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam
penyelesaian masalah tersebut.
Bagaimana
Meningkatkan Toleransi Stres dan Pendekatan Berorientasi pada Tugas
Ada
umumnya, pelaksanaan tugas selalu mengandung permasalahan dan tantangan.
Masalah dan tantangan ini seringkali menimbulkan stres yang bisa mengganggu
pencapaian tujuan. Stres adalah suatu kondisi tegangan (tension) baik secara faal
maupun psikologis yang diakibatkan oleh tuntutan dari lingkungan yang
dipersepsi sebagai ancaman. Untuk bisa mengelola stres, maka langkah yang
harus kita lakukan adalah: mengenali gejala-gejala stres, memahami
faktor-faktor penyebab stres, dan melatih diri melakukan mekanisme
penanganannya (coping
mechanism).
Tulisan 5
Hubungan
Interpersonal Model-model Hubungan Interpersonal
Model pertukaran sosial dan Analisis
Transaksional
Model pertukaran sosial (social exchange
model) Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang.
Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya.
Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif)
atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu
pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. AT dapat
dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan
kelompok. AT dikembangkan oleh Eric Berne tahun 1960 yang ditulisnya dalam buku
Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenal dari kelompok
Humanisme. Pendekatan analisis transaksional ini berlandaskan teori kepribadian
yang berkenaan dengan analisis struktural dan transaksional.
Memulai Hubungan
Hubungan interpersonal didasari atas adanya
ketertarikan interpersonal yang mengacu pada perasaan positif terhadap orang
lain. Dimana ketertarikan interpersonal tidak muncul secara tiba-tiba melainkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1.Daya tarik fisik Tidak dipungkiri bahwa daya tarik fisik cukup banyak
memberi pengaruh pada hubungan interpersonal. Meskipun begitu, daya tarik ini
nampaknya lebih penting untuk perempuan daripada laki-laki. Seperti yang
ditemukan pada penelitian Speed & Gangestead (1997) bahwa korelasi
ketertarikan fisik pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.
2.Efek kesamaan Hal ini berlaku pada bentuk hubungan pertemanan, kencan
maupun pernikahan. Persamaan yang dimaksud bisa berupa umur, agama, kelas
sosial, pendidikan, intelegensi, ketertarikan fisik, maupun sikap. Bagaimanapun
beberapa pasangan lebih mirip dalam hal kepribadian dari yang lain dan hal ini
menunjukkan korelasi yang wajar dengan kepuasan dalam suatu hubungan ( Gonzage,
Campos, & Bradbury,2007 dalam Weiten, 2011).
3.Efek timbal balik Dalam ketertarikan interpersonal, efek timbal balik
berkaitan dengan perasaan suka terhadap seseorang yang menunjukkan bahwa mereka
menyukaimu.
Hubungan Peran
Model Peran menganggap hubungan
interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan
peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan
interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan
peranannya.
Konflik merupakan suatu
gejala yang umumnya muncul sebagai akibat dari interaksi manusia dalam hidup
bermasyarakat. Konflik akan timbul ketika terjadi persaingan baik individu
maupun kelompok.
Adequacy Peran Rasio
ini dipakai untuk mengukur tingkat kecukupan sumber dana badan usaha dalam
kaitannya dengan total operasi yang dimiliki, sehingga dapat menunjukkan
komitmen pemegang saham terhadap pengelolaan badan usaha asuransi yang
dimiliki, juga mempengaruhi solvabilitas,
likuiditas, dan retensi badan usaha.
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Intimasi adalah kedekatan
yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menahan mereka
bersama. Intimasi memainkan peranan utama dalam pengalaman manusia secara keseluruhan.Manusia
mempunyai keinginan universal untuk mencintai dan memiliki, sebuah rasa
kepuasan dalam hubungan intim.Hubungan intim terdiri dari individu
yang tertarik satu sama lain, kepada siapa seorang individu menyukai dan
mencintai, hubungan romantis dan seksual, dan dari siapa seorang individu
menerima dukungan emosional dan personal.
Hubungan pribadi yaitu dimana dua orang atau
lebih menjalin suatu hubungan seperti hubungan diri sendiri dengan orang lain
bisa dengan teman, sahabat, orangtua, pacar dan lain-lain.
Intimasi dan Pertumbuhan
Pertumbuhan ialah proses
pertambahan atau pembesaran sesuatu kuantiti dengan masa. Kuantiti itu boleh
jadi fizikal (seperti peningkatan ketinggian, pertambahan duit) ataupun abstrak
(kerumitan sistem, kematangan organisma).
Tulisan 6
Cinta
dan Perkawinan
1.
Memilih Pasangan
Tips
memilih pasangan :
Se iman
Taat kepada Allah swt dan Rasulnya
Mampu menafkahi keluarga
Soleh/solehah
Menyenangkan jika di pandang
Berilmu dan baik akhlaknya
Mampu memiliki keturunan
Hubungan
dalam Perkawinan
Tahap
pertama :
Romantic Love. Saat ini adalah saat Anda dan pasangan merasakan gelora
cinta yang menggebu-gebu. Ini terjadi di saat bulan madu pernikahan.
Tahap
kedua
: Dissapointment or Distress. Di tahap ini pasangan suami istri kerap
saling menyalahkan, memiliki rasa marah dan kecewa pada pasangan, berusaha
menang atau lebih benar dari pasangannya.
Tahap
ketiga :
Knowledge and Awareness. Pasangan suami istri yang sampai pada tahap ini
akan lebih memahami bagaimana posisi dan diri pasangannya.
Tahap
keempat:
Transformation. Suami istri di tahap ini akan mencoba tingkah laku
yang berkenan di hati pasangannya.
Tahap
kelima:
Real Love. “Anda berdua akan kembali dipenuhi dengan keceriaan,
kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan kebersamaan dengan pasangan.
Penyesuaian dan Pertumbuhan
dalam Perkawinan
Hak suami dari isri
Mendapat penghormatan dan kasih sayang
Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4
Mendapat pelayanan yang menyenangkan
Mendapat bantuan dan dorongan dari
istri
Memperoleh keturunan dari istri
Memperoleh kebahagiaan dari istri
Hak istri dari suami
Memperoleh nafkah baik lahir
maupun batin
Memperoleh perlindungan dari suami
Memperoleh ketenangan dan kedamaian dari
suami
Memperoleh cinta kasih dari suami
Memperoleh kehangatan dan kebahagiaan
dari suami
Perceraian
dan Pernikahan Kembali
Perceraian
adalah pemutusan ikatan perkawinan antara suami dan istri. Perceraian adalah
momok yang menakutkan bagi semua orang yang berumah tangga. Perceraianbukanlah pilihanuntuk memecahkan
masalahperkawinan, itu pilihan
terakhir. Hal-hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan adalah
meninggalkannya salah satu pihak suami / istri
RUJUK
Kembalinya suami kepada istri yang telah
dicerai untuk melanjutkan ikatan nikah suami istri.
RUKUN RUJUK antara lain :
Ada istri
Syarat-syaratnya :
a. Istri jelas orangnya
b. Istri dalam talak raj’i
c. Istri sudah dicampuri
d. Rujuk dilakukan masih dalam iddah
2 Suami
Syaratnya : rujuk harus dikehendaki sendiri
3 Saksi
Syaratnya : saksi harus laki-laki dan adil
4 Ada lafal / ucapan rujuk
Alternatif Selain Pernikahan
Alternatif
selain pernikahan bisa juga dengan memilih untuk sendiri dulu ntanpa
mempunyai pasangan. Atau apabila sudah memiliki pasangan tetapi masih
belum ingin menikah, bisa juga dilakukan tunangan terlebih dahulu dengan
pasangannya sampai siap untuk menjalin hubungan yang lebih jauh lagi yaitu
masuk ke jenjang pernikahan.
Tulisan 7
Mengubah
Sikap Terhadap Pekerjaan
Definisi nilai
pekerjaan
Nilai
pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat
bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun
pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah
bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses
menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil
dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Apa yang dicari dalam
pekerjaan
1.
Mencari uang.
Hal
ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja.
Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
2. Mencari teman/sarana
bersosialisasi
Manusia
adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu
bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka
untuk bersosialisasi.
3.
Mencari pengalaman hidup
Dalam
setiap pekerjaan pasti ada berbagai kejadian/pengalaman, dari beberapa orang
bekerja hanya untuk mencari pengalaman bukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
Fungsi psikologis
dari pekerjaan
Psikologis
seseorang sangat berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan karena apabila keadaan
sedang tidak baik maka hasil dari apa yang kita kerjakan pun tidak akan
maksimal dan sesuai yang diharapkan.
Proses
dalam Memilih Pekerjaan
Fase-fase identitas
pekerjaan
Fase-fase
dalam pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka
lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya
dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang suster”. Studs
Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis
yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain
pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau
profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari
pekerjaan yang mereka lakukan
.
Memilih Pekerjaan yang Cocok
Sekali
anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian
siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda.
Jadi,
karakteristik pribadi dan pekerjaan memang memiliki hubungan yang sangat erat
dalam memilih pekerjaan karena apabila pribadi kita lebih menyukai pekerjaan
yang berhubungan dengan keuangan maka pekerjaan yang akan diambil pasti tidak
jauh dari yang berubungan dengan uang, misalnya bank, marketing, pembisnis dan
lain sebagainya.
Waktu
Luang
Jelaskan bagaimana
menggunakan waktu luang secara positif
Gampang
saja, semua tergantung pada pribadi orang tersebut apabila dia bisa
memanfaatkan waktu luang yang dia punya dengan sesuatu yang positif berarti dia
bisa menjadi orang yang lebih berguna dan bersyukur.