Minggu, 06 Oktober 2013

Tulisan (Psikologi Manajemen) Minggu ke-4&5

Pengorganisasian Struktur Manajemen

A. Definisi Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian yaitu dimana manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja oerganisasi tertentu. Kerja kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi.

B. Definisi Struktur Organisasian

Struktur organisasi merupakan desain organisasi di mana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, trutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan.

C. Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen
  1. Struktur Formal yaitu kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
  2. Struktur Informal yaitu kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
D. Manfaat Struktur Fungsional dan Struktur Divisional

Manfaat struktur fungsional :
  • komunikasi dan jaringan keputusannya sederhana
  • menyederhanakan pelatihan spesialis fungsional
  • mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
Manfaat struktur divisional
  • mempermudah koordinasi antar fungsi
  • membuka kesempatan karir
  • menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
E. Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional

Kerugian Struktur Fungsional
  • menyebabkan spesialisasi yang sempit
  • mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan antar fungsi
  • membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas
Kerugian Struktur Divisional
  • sangat potensial untuk ketidak konsekuenan antar divisi
  • biayanya relatif tinggi
  • mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialis fungsional
Sumber :
Tisnawati Sule, Ernie., Saefullah, Kurniawan.(2005). Pengantar Manajemen.Jakarta: Kencana.
Hari Purnomo, Setiawan., Zulkieflimansyah.(1996). Manajemen Strategi.Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 
Zarkasi,  Muslichah.(1997). Psikologi Manajemen.Jakarta:Erlangga
Der Schroeff, Van., H.Makaliwe, Willem.(1983). Manajemen dan Organisasi Perusahaan.Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin

Tulisan (Psikologi Manajemen) Minggu ke-2&3

Perencanaan Penetapan Manajemen

A. Definisi Perencanaan (Planning)

Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai seluruh proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menetukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

B. Langkah-Langkah dalam Menyusun Perencanaan

Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting, yaitu tujuan (goals) dan rencana (plan)
  1. Tujuan (goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkam dapat diraih atau dicapai oleh individu, kelompok atau seluruh organisasi.
  2. Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan bagaiman tujuan akan dicapai dan bagaiman sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan. Sebagai seorang manajer perencanaan, tujuan dan rencana adalah sesuatu yang harus dirumuskan olehnya.
C. Manfaat Perencanaan

Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa ada 4 manfaat dari perencanaan, yaitu :
  1. Perencanaan sebagai pengarah
  2. Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian
  3. Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
  4. Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
D. Jenis Perencanaan dalam Organisasi

Perencanaan memiliki beberapa jenis dilihat dari berbagai segi yang terkait, yaitu :
  1. Dari segi keluasaan dan waktu (breadth and time frame)
  2. Dari segi kejelasan (specificity)
  3. Frekuensi penggunaan (frequency of use)
Sumber :
Tisnawati Sule, Ernie., Saefullah, Kurniawan.(2005). Pengantar Manajemen.Jakarta: Kencana.
Hari Purnomo, Setiawan., Zulkieflimansyah.(1996). Manajemen Strategi.Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 
Zarkasi,  Muslichah.(1997). Psikologi Manajemen.Jakarta:Erlangga
Der Schroeff, Van., H.Makaliwe, Willem.(1983). Manajemen dan Organisasi Perusahaan.Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin
 

Tulisan (Psikologi Manajemen) Minggu ke-1

Pengantar

A. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat :
  1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor  produksi lainnya.
  2. Adanya proses bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
  3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
B. Apa itu Kepemimpinan ?

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,  kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Sumber :
Tisnawati Sule, Ernie., Saefullah, Kurniawan.(2005). Pengantar Manajemen.Jakarta: Kencana.
Hari Purnomo, Setiawan., Zulkieflimansyah.(1996). Manajemen Strategi.Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 
Zarkasi, Muslichah.(1997). Psikologi Manajemen.Jakarta: Erlangga

Sabtu, 22 Juni 2013

Tugas akhir Kesehatan Mental (Softskill)


Tulisan 1

Konsep Sehat

Dalam bahasa sehari-hari kita mengambil makna istilah sehat wal afiat sebagai keadaan yang optimal, stabil jiwa dan fisiknya (raga). Kata sehat ini sendiri adalah makna dari bahasa arab yang diambil untuk diterjemahkan sebagai kata bahasa indonesia. Sehat mendekat dengan istilah fungsi, sedangkan afiat mendekat pada kesesuaian dari fungsi tersebut. Kaki yang sehat adalah kaki yang digunakan untuk berjalan ketempat-tempat yang baik dan semestinya. Sedangakan kaki yang afiat adalah kaki yang tidak digunakan untuk berjalan ke tempat yang dilarang seperti tempat maksiat. 
Pengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Setiap manusia pasti menginginkan dirinya dalam kondisi yang sehat karena seperti kata pepatah "di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat" dengan kata lain berarti dalam kondisi sehat setiap manusia dapat melakukan aktivitas tanpa ada hambatan dalam tubuhnya.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia, misalnya lingkungan yang kotor, konsumsi makanan yang kurang baik, pola hidup yang tidak sehat dan lain sebagainya. 
Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut :

  1. Kesehatan Fisik
  2. Kesehatan Sosial
  3. Kesehatan Mental
  4. Kesehatan dari Aspek Ekonomi

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti kejiwaan. kata mental memiliki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa Latin yang berarti Psikis atau jiwa, jadi dapat disimpulkan bahwa hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.
kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis. Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.

Pendekatan Kesehatan Mental
  • Orkentasi Klasik
Orientasi klasik ini banyak digunakan dalam dunia kedokteran, termasuk psikiatri. Menurut pandangan orientasi klasik, individu yang sehat adalah individu yang tidak mempunyai keluhan tertentu, seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri, atau perasaan tak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan “sakit” atau “perasaan tak sehat”, serta mengganggu efisiensi dan efektifitas kegiatan sehari-hari. Individu yang sehat adalah individu yang tidak mempunyai keluhan secara fisik dan mental. Sehat fisik merujuk pada tidak adanya keluhan secara fisik, dan sehat mental merujuk pada tidak adanya keluhan secara mental. 
Seseorang dianggap sehat bila ia tidak mempunyai kelakuan tertentu, seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasan tak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan sakit atau rasa tak sehat serta mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari. Aktivitas klasik ini banyak dianut di lingkungan kedokteran. Orientasi ini berkembang untuk mengatasi kelemahan dari “orientasi klasik” yang menganggap seseorang “sehat” bila ia tidak mempunyai keluhan tertentu. Orientasi klasik banyak digunakan dalam psikiatri .
  • Orientasi Penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien. Orientasi Penyesuaian Diri yaitu apabila seorang dianggap sehat secara psikologis bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain serta lingkungan sekitarnya. Jadi setiap manusia pasti mengalami yang namanya penyesuaian diri dimana orang tersebut harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dimana ia berada dengan orang-orang yang berbeda. 
  • Orientasi Pengembangan Potensi
Seseorang dikatakan mencapai tarap kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri. Ketiga orientasi ini menurut Sadli dapat dijadikan ukuran kesehatan jiwa.
Istilah yang digunakan untuk menyebut kesehatan mental berbeda-beda, kriteria yang dibuat pun tidak sama secara tekstual, meskipun memiliki maksud yang sama. Dapat disebut di sini, Maslow menyebut kondisi optimum itu dengan self-actualization, Rogers menyebutnya dengan fully functioning, Allport memberi nama dengan mature personality, dan banyak yang menyebut dengan mental health.
Tulisan 2 
Teori Kepribadian Sehat
  • Aliran Psikoanalisa
Aliran psikoanalisa : mengabaikan potensi – potensi yang ada pada diri manusia, melihat dari sisi negatif individu, alam bawah sadar, mimpi dan masa lalu.Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. 
  • Aliran Behavioristik
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak).
Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata.
Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Aliran behaviorisme mengabaikan potensi – potensi yang ada pada diri manusia, menusia di perlakukan sebagai mesin yang artinya manusia sebagai satu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai hukum.
  • Aliran Humanistik
Aliran humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an dan 1960-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950 an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis. 
Aliran humanistik tidak mengabaikan potensi – potensi yang ada pada diri manusia, percaya pada kodrat individu, artinya individu pasti dapat dan harus mengatasi masa lampau atau psikoanalisis, secara kodrat biologis dan lingkungan.
Tulisan 3

Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
  • Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri merupakan suatu konstruksi/bangunan psikologi yang luas dan komplek, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan perkataan lain, masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar dirinya (Desmita, 2009:191).
Karakter penyesuaian diri dapat dibedakan menjadi penyesuaian diri positif (normal) dan penyesuaian diri negatif (abnormal).
Individu yang mampu melakukan penyesuaian diri positif diantaranya :
  1. mampu dalam belajar
  2. menghargai pengalaman
  3. tidak menunjukan adanya ketegangan emosional
  4. tidak menunjukan adanya frustasi pribadi
Individu yang melakukan penyesuaian diri negatif diantaranya :
  1. menghadapi masalah secara langsung
  2. penyesuaian dengan melakukan eksplorasi
  3. penyesuaian dengan belajar
Aspek-aspek Penyesuaian Diri  Menurut Fromm dan Gilmore (dalam Desmita, 2009:195) ada empat aspek kepribadian dalam penyesuaian diri yang sehat antara lain :
  1. Kematangan emosional
  2. Kematangan intelektual
  3. Kematangan sosial
  4. Tanggung jawab
Bentuk-bentuk penyesuaian diri :
  1. Adaptive
  2. Adjustive
  • Pertumbuhan Personal 
  1.  
Pertumbuhan yang terjadi dalam diri seseorang itu karena adanya faktor lingkungan. Saat berinteraksi dengan orang lain dalam suatu lingkungan secara tidak langsung orang itu sedang menumbuhkan jati diri dalam dirinya. Ada juga faktor lain seperti keluarga sosial budaya dimana ia berada dan masing-masing faktor memiliki cara sendiri dalam pertumbuhan personal seseorang.
Tulisan 4 

STRESS
      Arti Penting Stress
  • Pengertian Stress 
 
Pengertian stress secara harfiah adalah keras. Kata stress berasal dari bahasa latin yakni Stingere yang mengalami modifikasi berkelanjutan dari straise, strest, stresce dan kemudian stress. Di abad ke-17, kata stress diartikan sebagai sebuah kesukaran, kesusahan, kesulitan dan atau penderitaan. Akan tetapi, menariknya pada abad ke-18 kata stress beralih pada pemaknaan yang menunjukkan kekuatan, tekanan, ketegangan, ataukah usaha yang berpusat pada suatu benda dan juga (kekuatan mental) manusia.
stres adalah kesulitan-kesulitan yang dialami manusia berdasarkan pengalaman, dan yang muncul dari kesadarannya akan ancaman-ancaman yang dihadapinya. Stres sangat berkaitan dengan kejadian yang dialami sehari-hari. Hidup Anda dalam keseharian akan penuh dengan berbagai stres. Baik yang muncul dari rumah tangga, jalanan, problem keuangan dan pekerjaan rutin sebagai hasil interaksi Anda dengan rekan-rekan kerja yang berbeda pendidikan, situasi, kondisi, pengalaman, kecenderungan, kecerdasan, etika dan prioritas mereka. 

Efek-Efek Stress

Efek Umum Stress
Pada Tubuh
Pada Perasaan
Pada Perilaku
·      Sakit kepala
·      Ketegangan atau nyeri otot
·      Nyeri dada
·      Kelelahan
·      Perubahan dalam gairah seks
·      Gangguan perut
·      Masalah Tidur
·      Kecemasan
 Gelisah
·      Kurangnya motivasi atau fokus
·      Lekas ​​marah
·      Kesedihan atau depresi
·     Kurang nafsu makan atau malah makan berlebihan
·     Kemarahan yang meledak ledak
·     Penyalahgunaan obat atau alkohol
·     Penarikan sosial
·     Merokok

General Adaptation Syndrom

Seorang peneliti bernama Hans Selye mengungkapkan bahwa tubuh bereaksi pada stress dengan cara yang sama seperti tubuh berekasi pada infeksi atau luka.Tubuh memobilisasi diri untuk melakikam pertahanan dari ancaman dengan melakukan 3 tahap yang disebut dnegan General Adaptation Syndrome.
1.         Alarm reaction, Dalam tahap ini, yang bekerja adalah saraf simpatetik. Ketika terjadi stress, perubahan fisiologis seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah,pengalihan darah dari pencernaan ke otot, peningkatan pernafasan,dll, memberi suatu alarm seperti pegal, mual, pusing, dan rasa sakit lainnya. Di tahap ini, agak sulit dibedakan antara alarm yang diberikan tubuh sebagai tanda individu terserang penyakit atau sedang stress.             
2.     Resistance stage, selama tahap kedua,  tubuh telah sepenuhnya memobilisasi pertahanan terhadap stress.Namun, jika muncul sumber stress baru,tubuh akan kurang mampu lagi untuk mengatasinya.Bila stress berlanjut,daya tahan tubuh akan habis sehingga mengarah pada tahap yang ketiga. Exhaustion stage, bila stress tidak berhenti, tubuh akan kelelahan dan pertahanan pun akan melemah.Kematian dapat terjadi pada tahap ini. Namun, stress sangat jarang menimbulkan kematian, tapi mampu mengacaukan fungsi-fungsi tubuh.

Factor Individual dan Sosial : Penyebab Stress

1.Faktor Lingkungan
Ada beberapa faktor yang mendukung faktor lingkungan. Yaitu:
1. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan kesejahteraan mereka.
2. Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas dengan keadaan mereka. Kejadian semacam ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena ada yang berdemo atau mogoknya angkutan umum dan membuat para karyawan terlambat masuk kerja.
3. Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hotel pun menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang membuat karyawan harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu.
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan.
2. Faktor Individu
1. Faktor persoalan keluarga. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang menganggap bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres bagi karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
2. Masalah Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber daya keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam bekerja.
3. Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor individu yang penting mempengaruhi stres adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala stres yang diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian orang.                                                                                                                                                     
      Tipe Stress Psikologis
      1.      Tekanan
Tekanan berlaku apabila unsur-unsur yang mendesak atau menekan melebihi keupayaan kita untuk menanganinya. Tekanan yang sederhana boleh menjadi suatu bentuk dorongan yang kuat. Ia dapat menolong tubuh dan minda kita untuk bekerja dengan baik dan menyumbang kepada kesihatan mental. Cara kita menangani tekanan yang dihadapi amat penting dalam menentukan kesihatan mental dan fisikal.
      Tanda-tanda Awal
  • Degupan jantung yang cepat
  • Rasa hilang kawalan atau ditenggelami oleh peristiwa yang berlaku
  • Banyak berpeluh
  • Risau dan bimbang
  • Terasa loya Gagal menumpukan perhatian atau membuat keputusan
  • Bernafas kencang
  • Rasa tidak sihat
  • Cirit birit dan terasa hendak membuang air kecil
  • Sukar untuk tidur
  • Kaki dan tangan terasa sejuk
  • Keinginan seks menurun
  • Selera makan berubah
  • Terasa amat letih
 
2    2. Frustasi
Frustrasi, dari bahasa Latin frustratio, adalah perasaan kecewa atau jengkel akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Semakin penting tujuannya, semakin besar frustrasi dirasakan. Rasa frustrasi bisa menjurus ke stress. Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan. Konflik juga dapat menjadi sumber internal dari frustrasi saat seseorang mempunyai beberapa tujuan yang saling berinterferensi satu sama lain. Penyebab eksternal dari frustrasi mencakup kondisi-kondisi di luar diri seperti jalan yang macet, tidak punya uang, atau tidak kunjung mendapatkan jodoh

3. Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
4. Kecemasan 
kecemasan merupakan suatu respon dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti perasaan gelisah, khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dari emosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang sifatnya subjektif dan timbul karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan jelas apa yang menyebabkan ia mengalami kecemasan.
Symptom
Penjelasan Reducing Response terhadap stress
Dalam mengatasi stres, anda dapat memiliki berbagai pilihan aktivitas, misalnya  mengambil cuti beberapa saat dan menghabiskan liburan bersama keluarga, meditasi, yoga, berolahraga atau melakukan hobi yang lain.
Salah satu cara terbaru yang ditemukan oleh para ahli dalam mengatasi stres adalah dengan tertawa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, orang dewasa lebih sedikit tertawa dibandingkan dengan anak-anak. Anak-anak dapat tertawa sebanyak 400 kali dalam satu hari, sedangkan orang dewasa hanya 15 kali. Mengapa kita jarang sekali tertawa padahal tertawa bukanlah suatu hal yang sulit? Orang dewasa jarang tertawa mungkin disebabkan karena masalah yang dihadapi semakin banyak, sehingga menimbulkan stres. Selain itu, media massa yang ada lebih banyak menyediakan berita mengenai hal-hal yang buruk. Kematian, pembunuhan, perceraian, sepertinya menjadi makanan kita sehari-hari. Tak heran, kita lebih sedikit tertawa dibandingkan dengan anak-anak. Oleh karena itu, marilah kita lebih mengenal keuntungan yang muncul jika anda tertawa

Mekanisme pertahanan diri
Dalam aliran psikoanalisis dari Sigmund Freud, mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau bahkan suatu bangsa untuk berhadapan dengan kenyataan dan mempertahankan citra-diri. Mekanisme tersebut menjadi patologis bila penggunaannya secara terus menerus membuat seseorang berperilaku maladaptif sehingga kesehatan fisik dan/atau mental orang itu turut terpengaruhi. Kegunaan mekanisme pertahan ego adalah untuk melindungi pikiran/diri/ego dari kecemasan, sanksi sosial atau untuk menjadi tempat "mengungsi" dari situasi yang tidak sanggup untuk dihadapi. 

Strategi Coping untuk Mengatasi Stress

Secara umum, terdapat dua cara untuk mengatasi stres , yaitu problem focus dan emotion focus
  • Problem focus, adalah cara mengatasi stres dengan memfokuskan diri pada masalah atau sumber stres . Cara ini dapat di lakukan jika masalah yang dialami bersifat controllable. Contohnya, anda mengalami kesulitan dalam mengikuti suatu mata kuliah tertentu. Anda juga khawatir apabila mata kuliah ini akan menurunkan indeks prestasi. Maka hal yang dapat anda lakukan (berdasarkan problem focus) adalah tidak mengikuti dan membatalkan mata kuliah tersebut.
  • Cara yang kedua adalah emotion focus, dimana mengatasi stres dengan cara memfokuskan diri dengan emosi yang dialami. Cara ini biasanya dilakukan ketika menghadapi masalah yang bersifat uncontrollable (tidak dapat dikontrol). Contohnya ketika  merasa stres akibat kehilangan saudara karena bencana tsunami, hal yang dapat dilakukan misalnya berdoa agar diberikan kekuatan oleh Tuhan dalam menghadapi masalah ini. 
Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat) Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut.

Bagaimana Meningkatkan Toleransi Stres dan Pendekatan Berorientasi pada Tugas
Ada umumnya, pelaksanaan tugas selalu mengandung permasalahan dan tantangan. Masalah dan tantangan ini seringkali menimbulkan stres yang bisa mengganggu pencapaian tujuan.  Stres adalah suatu kondisi tegangan (tension) baik secara faal maupun psikologis yang diakibatkan oleh tuntutan dari lingkungan yang dipersepsi sebagai ancaman.   Untuk bisa mengelola stres, maka langkah yang  harus kita lakukan adalah: mengenali gejala-gejala stres, memahami faktor-faktor penyebab stres, dan melatih diri melakukan mekanisme penanganannya (coping mechanism).
Tulisan 5 

Hubungan Interpersonal
Model-model Hubungan Interpersonal
Model pertukaran sosial dan Analisis Transaksional
Model pertukaran sosial (social exchange model) Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. AT dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk pendekatan kelompok. AT dikembangkan oleh Eric Berne tahun 1960 yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenal dari kelompok Humanisme. Pendekatan analisis transaksional ini berlandaskan teori kepribadian yang berkenaan dengan analisis struktural dan transaksional. 

Memulai Hubungan
Hubungan interpersonal didasari atas adanya ketertarikan interpersonal yang mengacu pada perasaan positif terhadap orang lain. Dimana ketertarikan interpersonal tidak muncul secara tiba-tiba melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1.      Daya tarik fisik Tidak dipungkiri bahwa daya tarik fisik cukup banyak memberi pengaruh pada hubungan interpersonal. Meskipun begitu, daya tarik ini nampaknya lebih penting untuk perempuan daripada laki-laki. Seperti yang ditemukan pada penelitian Speed & Gangestead (1997) bahwa korelasi ketertarikan fisik pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.
2.      Efek kesamaan Hal ini berlaku pada bentuk hubungan pertemanan, kencan maupun pernikahan. Persamaan yang dimaksud bisa berupa umur, agama, kelas sosial, pendidikan, intelegensi, ketertarikan fisik, maupun sikap. Bagaimanapun beberapa pasangan lebih mirip dalam hal kepribadian dari yang lain dan hal ini menunjukkan korelasi yang wajar dengan kepuasan dalam suatu hubungan ( Gonzage, Campos, & Bradbury,2007 dalam Weiten, 2011).
3.      Efek timbal balik Dalam ketertarikan interpersonal, efek timbal balik berkaitan dengan perasaan suka terhadap seseorang yang menunjukkan bahwa mereka menyukaimu.

Hubungan Peran
Model Peran menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya.
Konflik merupakan suatu gejala yang umumnya muncul sebagai akibat dari interaksi manusia dalam hidup bermasyarakat. Konflik akan timbul ketika terjadi persaingan baik individu maupun kelompok.
Adequacy Peran Rasio ini dipakai untuk mengukur tingkat kecukupan sumber dana badan usaha dalam kaitannya dengan total operasi yang dimiliki, sehingga dapat menunjukkan komitmen pemegang saham terhadap pengelolaan badan usaha asuransi yang dimiliki, juga mempengaruhi solvabilitas, likuiditas, dan retensi badan usaha.
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Intimasi adalah kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menahan mereka bersama. Intimasi memainkan peranan utama dalam pengalaman manusia secara keseluruhan. Manusia mempunyai keinginan universal untuk mencintai dan memiliki, sebuah rasa kepuasan dalam hubungan intim. Hubungan intim terdiri dari individu yang tertarik satu sama lain, kepada siapa seorang individu menyukai dan mencintai, hubungan romantis dan seksual, dan dari siapa seorang individu menerima dukungan emosional dan personal.
Hubungan pribadi yaitu dimana dua orang atau lebih menjalin suatu hubungan seperti hubungan diri sendiri dengan orang lain bisa dengan teman, sahabat, orangtua, pacar dan lain-lain.
Intimasi dan Pertumbuhan
Pertumbuhan ialah proses pertambahan atau pembesaran sesuatu kuantiti dengan masa. Kuantiti itu boleh jadi fizikal (seperti peningkatan ketinggian, pertambahan duit) ataupun abstrak (kerumitan sistem, kematangan organisma).

Tulisan 6

Cinta dan Perkawinan 

1. Memilih Pasangan

Tips memilih pasangan :
  • Se iman
  • Taat kepada Allah swt dan Rasulnya
  •  Mampu menafkahi keluarga
  • Soleh/solehah
  • Menyenangkan jika di pandang
  • Berilmu dan baik akhlaknya
  • Mampu memiliki keturunan
 Hubungan dalam Perkawinan 

Tahap pertama : Romantic Love. Saat ini adalah saat Anda dan pasangan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu. Ini terjadi di saat bulan madu pernikahan.
Tahap kedua : Dissapointment or Distress. Di tahap ini pasangan suami istri kerap saling menyalahkan, memiliki rasa marah dan kecewa pada pasangan, berusaha menang atau lebih benar dari pasangannya.
Tahap ketiga : Knowledge and Awareness. Pasangan suami istri yang sampai pada tahap ini akan lebih memahami bagaimana posisi dan diri pasangannya.
Tahap keempat: Transformation. Suami istri di tahap ini akan mencoba tingkah laku  yang berkenan di hati pasangannya.
Tahap kelimaReal Love. “Anda berdua akan kembali dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan kebersamaan dengan pasangan.

Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan

Hak suami dari isri
  • Mendapat penghormatan dan kasih sayang Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4
  • Mendapat pelayanan yang menyenangkan
  • Mendapat bantuan dan dorongan dari istri 
  • Memperoleh keturunan dari istri 
  • Memperoleh kebahagiaan dari istri
      Hak istri dari suami
  •  Memperoleh nafkah baik lahir maupun batin 
  • Memperoleh perlindungan dari suami 
  • Memperoleh ketenangan dan kedamaian dari suami 
  • Memperoleh cinta kasih dari suami 
  • Memperoleh kehangatan dan kebahagiaan dari suami
Perceraian dan Pernikahan Kembali
Perceraian adalah pemutusan ikatan perkawinan antara suami dan istri. Perceraian adalah momok yang menakutkan bagi semua orang yang berumah tangga. Perceraian bukanlah pilihan untuk memecahkan masalah perkawinan, itu pilihan terakhir. Hal-hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan adalah meninggalkannya salah satu pihak suami / istri
RUJUK
Kembalinya suami kepada istri yang telah dicerai untuk melanjutkan ikatan nikah suami istri.
      RUKUN RUJUK antara lain : 
      Ada istri
Syarat-syaratnya :
a. Istri jelas orangnya
b. Istri dalam talak raj’i
c. Istri sudah dicampuri
d. Rujuk dilakukan masih dalam iddah
2  Suami
Syaratnya : rujuk harus dikehendaki sendiri
3  Saksi
Syaratnya : saksi harus laki-laki dan adil
4  Ada lafal / ucapan rujuk

      Alternatif Selain Pernikahan
    Alternatif selain pernikahan bisa juga dengan memilih untuk sendiri dulu ntanpa mempunyai  pasangan. Atau apabila sudah memiliki pasangan tetapi masih belum ingin menikah, bisa juga dilakukan tunangan terlebih dahulu dengan pasangannya sampai siap untuk menjalin hubungan yang lebih jauh lagi yaitu masuk ke jenjang pernikahan.

 Tulisan 7
 
Mengubah Sikap Terhadap Pekerjaan

Definisi nilai pekerjaan

Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.

Apa yang dicari dalam pekerjaan

1. Mencari uang.
Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja.  Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
2. Mencari teman/sarana bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
3. Mencari pengalaman hidup
Dalam setiap pekerjaan pasti ada berbagai kejadian/pengalaman, dari beberapa orang bekerja hanya untuk mencari pengalaman bukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.

Fungsi psikologis dari pekerjaan

Psikologis seseorang sangat berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan karena apabila keadaan sedang tidak baik maka hasil dari apa yang kita kerjakan pun tidak akan maksimal dan sesuai yang diharapkan.

 
Proses dalam Memilih Pekerjaan

Fase-fase identitas pekerjaan

Fase-fase dalam pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang suster”. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan

. Memilih Pekerjaan yang Cocok

Sekali anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda.
Jadi, karakteristik pribadi dan pekerjaan memang memiliki hubungan yang sangat erat dalam memilih pekerjaan karena apabila pribadi kita lebih menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan keuangan maka pekerjaan yang akan diambil pasti tidak jauh dari yang berubungan dengan uang, misalnya bank, marketing, pembisnis dan lain sebagainya.

 
Waktu Luang

Jelaskan bagaimana menggunakan waktu luang secara positif

Gampang saja, semua tergantung pada pribadi orang tersebut apabila dia bisa memanfaatkan waktu luang yang dia punya dengan sesuatu yang positif berarti dia bisa menjadi orang yang lebih berguna dan bersyukur.


Sumber :
http://blogspot.com/2011/05/nilai-pekerjaan.html 
http://belajarpsikologi.com/pengertian-penyesuaian-diri/
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html
http://www.psychologymania.com/2012/09/karakteristik-penyesuaian-diri.html  
http://www.dikutip.com/2010/10/definisi-kesehatan-mental.html
http://www.psychologymania.com/2011/09/periodesasi-sejarah-perkembangan-ilmu.html
http://books.google.co.id/books?id=qCg5hb-prEwC&pg=PA66&lpg=PA66&dq=sejarah+perkembangan+kesehatan+mental&source=bl&ots=3m_FyWplgK&
http://rumahbelajarpsikologi.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=35
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis