Senin, 25 Maret 2013

kesehatan mental tulisan 1


Tulisan 1

Konsep Sehat
Sehat merupakan fungsi tubuh yang berfungsi dan berkoordinasi dengan baik serta bekerja dengan semestinya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 
Pengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Setiap manusia pasti menginginkan dirinya dalam kondisi yang sehat karena seperti kata pepatah "di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat" dengan kata lain berarti dalam kondisi sehat setiap manusia dapat melakukan aktivitas tanpa ada hambatan dalam tubuhnya.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia, misalnya lingkungan yang kotor, konsumsi makanan yang kurang baik, pola hidup yang tidak sehat dan lain sebagainya. 
Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut :
  1. Kesehatan Fisik
  2. Kesehatan Sosial
  3. Kesehatan Mental
  4. Kesehatan dari Aspek Ekonomi
Jadi di sini saya berpendapat bahwa konsep sehat itu bukan hanya dimana seluruh bagian/organ tubuh berfungsi dan bekerja dengan baik (bagaimana semestinya), tetapi juga setiap usaha-usaha yang dilakukan agar dapat “mencapai” kesehatan dan mempertahankannya.

Sumber :
http://cardiacku.blogspot.com/2012/06/konsep-sehat.html
http://afand.abatasa.com/post/detail/2456/pengertian-sehat
http://4jipurnomo.wordpress.com/konsep-sehat/
http://blogspotsehat.blogspot.com/2012/12/konsep-sehat-dan-dimensinya.html


Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental 
Istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti kejiwaan. kata mental memiliki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa Latin yang berarti Psikis atau jiwa, jadi dapat disimpulkan bahwa hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.
kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis.
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.
2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Tujuan mempelajari Kesehatan mental yaitu :
  1. Memahami makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
  2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
  3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
  4.  Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.
Sumber :
http://hanyasebuahkarya.blogspot.com/2012/03/sejarah-perkembangan-kesehatan-mental_21.html
http://www.dikutip.com/2010/10/definisi-kesehatan-mental.html
http://www.psychologymania.com/2011/09/periodesasi-sejarah-perkembangan-ilmu.html
http://books.google.co.id/books?id=qCg5hb-prEwC&pg=PA66&lpg=PA66&dq=sejarah+perkembangan+kesehatan+mental&source=bl&ots=3m_FyWplgK&sig=Q4XX6pxcY04TaK-MaE1Kfnp3JOg&hl=id&sa=X&ei=e9FLUfzUG4HPrQeJ5oHYAg&redir_esc=y#v=onepage&q=sejarah%20perkembangan%20kesehatan%20mental&f=false


Pendekatan Kesehatan Mental 
  • Orientasi Klasik 
Seseorang dianggap sehat bila ia tidak mempunyai kelakuan tertentu, seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasan tak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan sakit atau rasa tak sehat serta mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari. Aktivitas klasik ini banyak dianut di lingkungan kedokteran.
Pendekatan mengenai kesehatan mental dapat mempunyai pangkal tolak dengan berorientasi pada aspek penyesuaian diri seseorang. Hal ini berarti yang di tekankan ialah aspek-aspek psikis. Yang penting ialah bagaimana seseorang harus menyesuaikan diri untuk dikatakan sehat. Orientasi ini berkembang untuk mengatasi kelemahan dari “orientasi klasik” yang menganggap seseorang “sehat” bila ia tidak mempunyai keluhan tertentu. Orientasi klasik banyak digunakan dalam psikiatri . Pemikiran mengenai kesehatan mental yang lebih menekankan kemampuan penyesuaian diri seseorang menyamakan seorang yang “sehat psikologis” dengan pengertian, kemampuan seseorang untuk mengembangkan dirinya sesuai tuntunan realitas sebenarnya. Artinya, menyesuaikan diri terhadap tuntutan yang berasal dari masyarakat pada umumnya, atau terhadap tuntutan orang-orang lain khusunya.

  • Orientasi Penyesuaian diri 
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa di kelas (Kartono 2000). 
Orientasi Penyesuaian Diri yaitu apabila seorang dianggap sehat secara psikologis bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain serta lingkungan sekitarnya.
Jadi setiap manusia pasti mengalami yang namanya penyesuaian diri dimana orang tersebut harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dimana ia berada dengan orang-orang yang berbeda. 
 
  • Orientasi Pengembangan Potensi
Seseorang dikatakan mencapai tarap kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri. Ketiga orientasi ini menurut Sadli dapat dijadikan ukuran kesehatan jiwa.
Untuk menetapkan suatu keadaan psikologis berada dalam keadaan sehat tidaklah mudah. Kalangan ahli kesehatan mental telah membuat kriteria-kriteria atau kondisi optimum seseorang dapat dikatakan berada dalam kondisi yang sehat. Kondisi optimum ini dapat dijadikan sebagai acuan dan arah yang dapat dituju dalam melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan mental serta pencegahannya.
Istilah yang digunakan untuk menyebut kesehatan mental berbeda-beda, kriteria yang dibuat pun tidak sama secara tekstual, meskipun memiliki maksud yang sama. Dapat disebut di sini, Maslow menyebut kondisi optimum itu dengan self-actualization, Rogers menyebutnya dengan fully functioning, Allport memberi nama dengan mature personality, dan banyak yang menyebut dengan mental health.

Sumber :
http://risyaddiary.blogspot.com/2012/03/kepribadian-yang-sehat_22.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_lingkungan
http://www.referensimakalah.com/2012/12/orientasi-kesehatan-jiwa.html
http://hendrosusilo812.blogspot.com/2012/11/layananorientasi-dalam-pengembangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar